Minggu, 20 Mei 2012

CATATAN RINDU UNTUK KEDUA ORANGTUAKU....

“Papa, Mama seperti matahari. Matahari…yang setiap hari menyinariku dan menghangatkanku.Walaupun lelah, tapi tak dikatakannya. Ia terus bersinar. Tanpa pernah mengeluh dan meminta imbalan. Setiap hari bekerja demi kedua anaknya"

“Apa yg bisa aku banggakan dari Papa??” pertanyaan yang muncul ketika aku masih SD . Pertanyaan itu tidak serta merta muncul, aku melihat teman-teman aku yangg begitu membanggakan papahnya. Ada yang seorang Polisi, Hakim, Camat, bahkan Wakil Bupati. Sementara papahku , papahku hanya seorang pekerja swasta biasa . Tapi aku tak ambil pusing, aku bahagia-bahagia saja, ketika diantar naik sepeda sama papah, sementara yang lain keluar dari mobil-mobil yang saat itu mewah sekali.

aku punya masa kecil yang sederhana tapi bahagia, punya banyak mainan, banyak dibelikan sandal-sandal lucu , boneka saaaamaaa baju-baju yang papa buat khusus aku , diajak keliling kota. aku juga senang kalo punya banyak PR, apalagi keterampilan, sebab ada Papa sama Mama. Papa jagonya gambar, apa aja bisa.. Papa yang lihai membuat kerajinan dan menjahit baju , yang punya banyak wawasan mulai dari pembuatan telur asin sampai urusan jait-menjahit baju.

Mama yang ga suka rewel soal makanan, yang selalu bertanya “udah makan teh?”. Mamah yang mengajarkan aku untuk mendoakan baik pada semua org, bahkan mungkin yg membenci aku , sebab “doa baik itu akan berbalik pada yg mendoakan”, kata Mamah sambil tersenyum.
Papa yang ga pernah lepas sholat malam dan mendoakan aku, yang selalu berpikir positif terhadap sesuatu bahkan ketika ponsel aku diambil oleh teman baikku , papah hanya bilang, “mungkin orgnya sedang butuh, yaa semoga manfaat saja hapenya.” papah gak pernah marah , selalu kasih dukungan ketika aku sedang jatuh .

Papah yang ga pernah bilang ‘ga’ setiap kali aku minta antar kesana kemari, padahal lagi banyak kerjaan. Papah yang selalu berkata, “ikhlas dan sabar ya, tth…” ketika aku mulai rewel dengan rutinitas yang aku jalani. Papah yang selalu bangga dengan prestasi sederhana aku dan selalu mengelus kepalaku sambil bilang, “duh anakku, bangga aku…”

Pah, Mah…aku bersyukur menjadi seorang puterimu, menjadi bagian hidupmu sejak hampir 20 tahun silam lebih. Dan kebanggaan aku pun tak bisa luput dari hati ini. Papah yang rajin tilawah, yang rajin shaum Abi Daud (tth blum bisa ngikutin), yang supel sama banyak orang, yang selalu ramah dan punya banyak cerita, yang selalu nasihat ini itu, yang ga pernah absen mengingatkan untuk sambung ngaji. Mama yang ga pernah bosan nyuapin aku yang manja , yang bisa kasih masukan tanpa memaksakan ketika aku bingung dengan beberapa pilihan.

Banyak kata untuk Papah dan Mamah yang gak bisa satu-satu aku urai. Papah untuk kasih sayangnya sama keluarga , untuk kebijaksanaannya menjadi imam keluarga, untuk waktu-waktu perenungan yang dilakukannya sehingga dari hari ke hari aku semakin bijak, untuk keikhlasannya pontang-panting demi mencukupi finansial keluarga, untuk usaha kerasnya belajar dari orang lain dan menyampaikan kebaikan untuukku. Mamah, terimakasih untuk nasihat-nasihat membangunnya untukku, untuk waktu selepas maghrib yang biasa kita gunakan untuk bertukar cerita seharian, untuk cerita-cerita lucu sebelum tidurnya (termasuk cerita Cinderella dan Beauty and the beast, dua cerita favoritku), aahh…jadi sangat merindukannya.

aku kangen kalian,  kangen papah dengan wajahnya yang mulai menirus, rambut hitam tapi kini sudah menyembul beberapa rambut putih (haha u are going older dad…), kangen caranya berjalan. rindu jalan . Kangen ketika papah tersenyum. Kangen waktu jalan-jalann liburan sama Papah Mamah .. kangen di buatin nasi goreng terus di suapin , kangen malem-malem nunggu tukang sate lewat depan rumah gara-gara Mamah gak masak dan kita kelaparan karena belum makan malam. Kangen lihat papah saat main PS bareng ama ade main TEKKEN atau GITAR HERO, kangen nangis di pelukan Papah sama Mamah saat patah hati dan baru putus tapi Papah malah ngetawain . kangeennn  suara ngajinya, aaarrrrgghhhh rindu semuanya sekarang kalian sibuk terus …

Papah…meski namamu disebut di paling akhir oleh nabi setelah Mamah, namun doa-doa ketika sujud ini tak pernah berakhir menggemakan namamu. Salah satu pinta doaku pada Tuhan, semogga DIA menjadikan aku anak sholehah, yang doanya selalu sampai padamu dan Mama, sampai kapanpun, tak akan usang, bahkan ketika jiwa terlepas dari raganya.

Papaaaahh , Mamaahh ... Kalian  juara 1 untuk duniaku. Banyak cinta untuk Papah Mamah matahariku …alhamdulillahi jazakallohu khoiro Papah Mamahh, buat semua pancaran cinta yg tak pernah habis itu… MISS U PAP and MAM  :((

Anak Lelaki yang Kalian Besarkan

Dia adalah anak tumggal, seorang anak lelaki yang kini telah tumbuh dewasa dan menjadi seorang pria yang baik, ramah, penuh kasih sayang dan terkadang ganjen. Aku tak tau kapan dan bagaimana awal mula mengenalnya, yang aku tau semenjak aku mengenalnya aku menjadi lebih baik. Aku belajar untuk bisa berfikir dewasa gak kaya anak kecil yang selalu cemberut saat keinginan tak sesuai kenyataan hidup. Aku belajar untuk bisa sabar bahkan sabar tanpa batas. Dan aku tau kesabaran itu memang tanpa batas dan hanya manusianyalah yang membatasi rasa sabar itu, tapi aku hanya manusia biasa yang terkadang hilang kesabaran. 

Dia yang kalian besarkan  telah membawa pengaruh yang besar untuk hidupku sekarang, mungkin bisa dibilang dia sedikit banyak telah membentuk pribadiku yang sekarang. Jadi ... kalau aku ini menyebalkan salahkan saja dia hehehe . Dia yang paling bisa merubah mood-ku seketika, yang dari tadinya mendung bisa langsung cerah ataupun sebaliknya. Dia yang mengajarkan apa artinya sayang yang sebenarnya .

"Oma, Tante ... Terimakasih telah membesarkan dia dengan penuh kasihsayang sehingga dia telah tumbu menjadi seorang pria yang penuh kasih sayang dan layak di cintai. Aku sungguh-sungguh meyayangi dan mencintainya tanpa pernah peduli dan memandang latar belakang keluarganya, aku tak pernah memandang apa yang dia punya. Aku mencintainya karena dia sendiri, karena dirinya bukan karena yang lain"