Senin, 23 Januari 2012

Cuman Mau Jadi Ay :)

Hari ini, ketika melihat orang2 yg berlalu lalang di jalan, diselingi kendaraan yg berseliweran kesana kemari, kemudian sampai di tempat kerja, iseng2 membuka account facebook dan membaca setiap status tmn2 di homepage…

Tuhan…betapa sangat beruntung menjadi diri aku, dan seharusnya setiap orang pun merasakan perasaan yg sama dengan aku, beruntung menjadi diri mereka. Tak soal sebanyak apa bahagia atau duka yg dijalani, sebab masing2 orang punya masa mudah dan masa sulitnya sendiri. Ketika aku bermuram durja, bisa jadi mereka tertawa, atwpun sebaliknya. menjadi diri sendiri apa adanya itu yg paling beruntung. Sebab dengan menjadi seorang aku yg membedakannya dari orang lain. And it is really fun to be unique.

Buat aku bisa lihat sekelumit kehidupan orang yg bisa aku refleksikan ke hidup aku itu sudah syukur banget. Ditambah bisa lari2, loncat2, ketawa ngakak, punya banyak koleksi pelem2 bagus, bisa nulis meski ga oke2 amat, bisa cheer up, bisa bikin ketawa orang lain, bisa ngehapal ayat, bisa pergi ngaji, bisa hujan2an, bisa makan es krim, bisa ngisengin orang, waaahhh banyaaklah pokonya yg membuat aku jatuh cinta pada diri dan kehidupan aku.

Kalau ditanya, “pernah ngiri ga sama orang lain??” Hmm…pastinya pernah bangetlah. aku selalu bergumam pada diri aku sendiri ketika melihat orang yg menurut aku bisa jadi objek peng-iri-an, duuhh itu orang kok bisa ya kaya gitu, padahal waktu yg Alloh kasih sama lho 24 jam. Tapi buntut dari rasa iri itu justru membuat aku terpacu dan terpicu utk bs lebih baik dari aku yg sekarang, dengan catatan tidak menghilangkan keunikan aku. Because I believe I can take my success by being myself. Tinggal usahanya saja yg optimum.

aku menyadari ternyata menjadi diri sendiri lebih menyenangkan. Meski ya ga bisa menutup mata kalau tawa dan tangis itu datang dan pergi sekehendaknya sendiri. aku juga diingatkan bahwa bukan berarti ketika diri aku membersitkan keinginan menjadi orang lain, keadaan itu yg lebih baik untuk aku, ngga sama sekali. gak ada yg perlu merasa bahwa nasib seseorang lebih baik dari orang yg lain atau tidak, sebab Tuhan sudah atur semua jalan cerita manusia dengan sebaik2nya perkara. Tidak ada yg akan teraniaya dari semua yg sudah Tuhan rencanakan ini. Tidak ada, semakhluk pun. Sebab hanya Seorang DIA yg mampu menakar segala jenis rasa bagi setiap hambaNYA yg percaya.

Ga ada yg bisa menjamin ketika aku menjalani kehidupan yg bukan aku, lantas aku akan lebih berbahagia. Sebab setiap posisi, setiap kedudukan sudah Alloh tegakkan sesuai dengan perhitunganNYA yg tanpa cacat segores pun. Sebab setiap rasa, setiap keadaan sudah Alloh aturkan dengan sebaik2nya perencanaan yg tak akan meleset seinchi pun.

aku jadi nyimpulin sendiri akhirnya, jika aku hanya memandang kebersyukuran dari tinjauan orang lain maka aku ga layak dikatakan hamba yg bersyukur, jatuhnya malah jadi ga fair sama diri sendiri, salah2 bisa diancam siksa Tuhan…sudah sangat jelas sekali tuh di Q.S. Ibrahim ayat 7 (na’udzubillahimindzalik) Sebab kedudukan aku dan orang lain berbeda, tentu tugas perkembangan yg hendak dicapai pun ga sama, yg otomatis cobaan dan kenikmatan yg diperoleh juga ga serupa. Tapi tetap sesuai dengan porsinya. Cuma kadang mata manusia saja yg kurang mahir melihat letak porsi tersebut. Akhirnya yg terjadi kecemburuan pada nasib 1 sm lain.

aku senang bisa melihat kehidupan orang lain yg kemudian aku cerminkan di kehidupan aku. Sebab lambat laun membuat aku mengerti bahwa aku ga akan pernah tahu sesulit apa orang lain mempertahankan hidupnya sehingga mereka berhak atas balasan kenikmatan dari usahanya itu. Sebaliknya, orang lain juga tentu ga tahu secara rinci sekeras apa ujian yg aku jalani sehingga aku dapat balasan kemudahan dari Tuhan. Jadi ngiri2an kayanya sudah ga njamani lagi deh, ga bijak aja gitu ya.

Tapi kadang dengan mudahnya aku-orang lain terpedaya hembusan kencang syaithon yg mengantarkan pada kata bernama iri. Ini juga yg hampir 20th kehidupan aku berusaha untuk tidak terjangkiti. Yaa meski dalam usahanya harus jatuh bangun, but I’m really fighting on it.

Dan sambil diiringi lagu ALHAMDULILLAH yg di nyanyikan OPICK ft AMANDA , aku semakin bersyukur dengan menjadi aku , dengan semangat aku , dengan senyum aku , dengan semua lebih dan kurang aku.

Rumput tetangga memang terlihat lebih hijau . Tapi Rumput aku jauh lebih hijau . Ga sudi aja gitu ya lihat syaithon terbahak2 sementara aku terseok memelihara penyakit hati iri pada sesama .

Rabb, alhamdulillahirrobbil’alamin, syukur sujudku padaMU Tuhanku…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar