Hai apakabar kamu hari ini? Gimana tadi harinya? Gimana tadi kerjaannya? Ada cerita apa aja hari ini?
Aku kangen kamu, aku kangen denger cerita kamu, aku kangen canda tawa kamu, aku kangen cara kamu memperhatikan dan manjain aku. Aku kangen semuanya.
Kamu lagi apa? Kamu pasti cape banget kan seharian kerja, biasanya aku suka bercandain kamu dengan bilang "sini aku pijitin" dan kamu selalu bilang "makasih sayang" . Aku kangen sama kebiasaan-kebiasaan kita.
Kamu tau? Sekarang aku jadi cengeng, tiap ngeliat boneka di kamar aku jadi nangis dan itu lama banget nangisnya sampai mata jadi bengkak tapi tangisan itu sama sekali gak ngurangin rasa sakit di hati. Sekarang gak ada lagi tangan yang selalu ngegenggam jari-jari ini, gak ada lagi bahu buat bersandar, gak ada lagi pelukan yang menghangatkan. Gak ada lagi tangan yang siap menghapus airmata ini lagi. Gak ada lagi teman berbagi tawa dan airmata.
Kamu tau, sekarang aku selalu takut untuk menutup mata dan tertidur. Kamu tau kenapa? Aku takut ketika terbangun nanti aku harus menerima kenyataan kalau kamu udah gak di sini, gak di sisi aku lagi, kamu pergi ninggalin aku. Aku gak mau kamu pergi, aku mau kamu tetep di sini, di sisi aku.
Pada kenyataannya gak ada yang namanya putus baik-baik karena hati dan bathin tak akan pernah menjadi baik setelahnya. Seandainya saya boleh meminta, saya akan meminta dia untuk tetap tinggal bersama saya dengan restuMu, Tuhan tanpa menyakiti siapapun. Karena hanya dia yang membuat saya selalu ingin lebih baik setiap harinya. Dia lelaki terhebat setelah ayah yang ada di dalam hidup saya.
Berikanlah dia kebahagiaan selalu, buatlah harinya penuh dengan senyuman dan jagalah dia selalu, karena saya tak bisa lagi ada di sisinya. Tuhan, sungguh ini terasa berat untuk saya. Tapi saya ingin dia bahagia, tak apa saya merasakan sakit asal jangan dia. Yang saya inginkan hanya kebahagiaan bagi lelaki hebat dan tangguh ini. Ceriakan setiap harinya, bahagiakan, mudahkan dan lancarkan setiap harinya.
Meski saya tak bisa lagi di sisinya, doa yang tulus dan terbaik akan selalu saya panjatkan untuk dia. Kalau harus jujur hati saya rasanya hancur luruh rantak berserakan entah bisa di satukan kembali entah hanya tinggal puing-puing. Tapi tak apa demi kebahagiaan dia yang saya sayangi, saya ikhlas. Mungkin Tuhan sedang mengajarkan saya tentang keikhlasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar