Senin, 14 April 2014

Dont Give Up



Hallo.. Hallo...
Apakabar? Semoga tetap diberi kesehatan, keselamatan dan berkah yang selalu lebih dari hari-hari ke hari. Bersyukurlah setiap pagi masih bisa bangun, menghirup oksigen dengan gratis. Coba kalian bayangkan ada ribuan diluar sana yang mau menghirup oksigen aja harus bayar, mau nafas aja susah. Nah, kita yang diberi kesempatan kembali untuk membuka mata dan bernafas sudah selayaknya mengucapkan Alhamdulillah, bersyukur atas setiap nikmat yang Allah kasih. Karena saat kita membuka mata dan bernafas ada mereka yang menghembuskan nafas terakhirnya. Be Thankfull, Allah still blessed us...

Pernah gak merasakan keinginan untuk menyerah? Keinginan untuk menyudahi apa yang selama ini diperjuangkan? Gue rasa semua manusia pernah merasakan berada dititik rasa "gue cape, gue pengen nyerah". Oke, gue pun merasakan hal yang sama, gue pengen nyerah. Tapi, apa iya gue nyerah gitu aja? Karena hati gue bilang kalau gue masih pengen berjuang dapetin apa yang gue mau. Ketika keinginan untuk menyerah itu datang, gue selalu merenung dan flashback otak gue. Mengingat gimana usaha gue buat dapetin hal itu, gimana perjuangan gue, gimana jerih payah jungkir balik buat wujudin semua itu. Dan gue selalu berbisik sama diri gue sendiri "cuman segini doang ayy? CEMEN kalau lu nyerah!". Tapi yah terkadang gue suka bertekuk lutut, langkah gue runtuh pada garis takdir yang gak berpihak sama gue. Gue menyerah dibilang cemen, gue terus mencoba dibilang maksa, iya itulah namanya Hidup. Kehidupan dunia memang seperti itu.

Terkadang iman gue goyah ketika bisikan syaitan itu berhembus ditelinga gue, syaiton berbisik kalau gue harus iri sama hidup seseorang. Dan betul kalau syaiton sesekali menang, iya gue iri sama kehidupan oranglain yang keliatannya lebih indah dari kehidupan gue. Tapi terkadang gue suka berfikir lagi, apa iya gue bisa bahagia kalau menjalani kehidupan yang bukan gue? Apa iya bakal menyenangkan?? Tidak selalu, mungkin itu jawabannya. Ketika gue menjalani kehidupan yang bukan gue, gue yakin kalau gue gak akan bahagia. Kenapa? Iya, karena yang gue lihat dari kehidupan oranglain itu cuman dari luarnya aja, gue gak pernah tau apa yang mereka lalui, bahagiakan? atau sedih? Gak menutup kemungkinan saat kita menginginkan kehidupan seperti mereka, justru mereka pun menginginkan kehidupan seperti kita.
Kita sibuk mengeluhkan hidup kita yang begini-begini aja, tau gak kalau diluaran sana banyak yang menginginkan kehidupan seperti kita? Kita mengeluhkan pasangan kita yang cuek bebek ga perhatian, apa kamu tau kalau diluaran sana banyak orang yang meminta dan memohon kepada Allah untuk segera dipertemukan dengan pasangannya? Kita sibuk mengeluhkan pekerjaan kita, apa kamu tau kalau ribuan bahkan jutaan orang sibuk mencari pekerjaan dan belum dapat kesempatan untuk bekerja? Kita yang ada masalah sedikit langsung meminta putus kepada pasangan, apa kamu gak malu sama orang yang berjuang untuk mendapatkan restu? Rasanya sakit banget loh kalau gak dapet restu. Buat apa kita bahagia tapi kalau sekeliling kita menangis? Indah banget rasanya menjalin hubungan dengan restu.

Kebanyakan orang yang katanya sudah dewasa malah terlihat lebih dari anak-anak. Kedewasaan seseorang bukan dilihat dari umur tetapi dari bagaimana bisa mengendalikan diri dan bertanggung jawab. Seharusnya kita belajar dari anak-anak, anak-anak sering tertawa tanpa beban sedangkan kita? Kita senang mengeluh seakan lupa akan semua karunia Allah. Anak kecil selalu terlihat senang walaupun sakit, sedangkan kita? Selalu galau, dan lupa bersyukur atas segala nikmat. Anak kecil mudah memaafkan temannya yang sengaja atau tidak sengaja menyakitinya, sedangkan kita? Kita selalu memelihara dendam dan susah memaafkan. Anak kecil selalu bersemangat, sedangkan kita? Melangkah aja banyak takut. Anak kecil selalu tulus dalam melakukan segala sesuatu, sedangkan kita? Kita selalu mengharapkan imbalan dibalik tulusnya. 

Ketika sedang berputus-asa dan ingin menyerah coba kita buka Ayat Al-Quran bukan buka sosmed dan update status. Saat kita berjalan menghampiri Allah, Allah akan berlari mendekati kita. Dan ketika kita berlari menuju Allah, Allah akan memeluk kita. Apa untungnya mengumbar setiap pelik kehidupan kita di sosmed? NOTHING !!! yang ada malah jadi bahan gibah. Lebih tenang dan rahasia terjamin kalau kita menceritakan setiap pelik kehidupan kita sama ALLAH. Hati tenang, dan Insya Allah jalan keluar didapat.

Didalam Al-Quran semua pertanyaan kita ada jawabannya. Allah berbicara kepada kita melalui ayatnya. 

KENAPA AKU DIUJI ??
Al-QURAN MENJAWAB :
Qs. Al-Ankabut : 2-3
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ’Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi ? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta"

KENAPA AKU TAK MENDAPAT APA YG AKU INGINKAN ??
Al-QURAN MENJAWAB :
Qs. Al-Baqarah : 216
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui”

KENAPA UJIAN SEBERAT INI ??
Al-QURAN MENJAWAB:
Qs. Al-Baqarah : 286
“Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”

KENAPA FRUSTASI ???
Al-QURAN MENJAWAB :
Qs. Al-Imran : 139
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yg paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman”

BAGAIMANA AKU HARUS MENGHADAPINYA ???
Al-QURAN MENJAWAB :
Qs. Al-Baqarah : 45
“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sholat; dan sesungguhnya sholat itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk Tiada daya dan upaya kecuali atas pertolongan Allah semata”

APA YANG AKU DAPAT  ???
Al-QURAN MENJAWAB :
Qs. At-Taubah : 111
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, diri, harta mereka dengan memberikan jannah untuk mereka…”

KEPADA SIAPA AKU BERHARAP ???
Al-QURAN MENJAWAB :
Qs. At-Taubah : 129
“Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain dari-Nya. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal”

AKU TAK SANGGUP !!!!
Al-QURAN MENJAWAB :
Qs. Yusuf : 87
“….dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yg kafir.”

Susah senang miskin kaya hanya segelintir ujian dari Allah dan hanya iman didada lah yang bisa membahagiakan karena di dunia hanya singgah minum dan makan selanjutnya berjalan lagi ketempat lainnya alam barzah . Sudahkah bekal kita cukup? Semua orang yang hidup di dunia, tidak lepas dari masalah. Akan tetapi dengan datangnya masalah itu untuk mengajarkan kita sabar. Sabar bukan quota internet, sabar gak pernah ada batasnya hanya manusianya lah yang membatasi sabar itu sendiri.

Walaupun apa yang kan terjadi kita harus ingat kepada Allah SWT yang telah memberi kita banyak kenikmatan di dunia. Kita harus membalas dengan cara bertawakal kepada Allah, bertaqwa kepada ALLAH. Ya Allah engkau yang Maha Esa, mengerti dan mengetahui segala kegundahan dan kesedihan hamba, kuatkan hamba ya Allah. Hanya kepada Engkaulah hamba berkeluh-kesah. Engkau yang paling tau, diluar hamba tersenyum tapi saat bersujud dan berdoa hamba selalu menitikkan airmata.

Aku yakin janjiMU tidak akan pernah ingkar. Ada yang lebih indah daripada memetik hasil ketulusan dan kesabaran? Aku rasa gak ada yg lebih indah daripada buah ketulusan dan kesabaran. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar. Jangan pernah mengira kita sempurna dalam bersendiriankerana Allah akan senantiasa ada, menjadi petunjuk, penenang, tempat bersandar, pengobat luka :)
Cukuplah Allah yang menjadi penolongku. La Tahzan Wa La Takhaf :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar