because i love~
Mengapa ketakutan itu muncul kembali? Mengapa harus merasa sesak setiap kali ingin melangkah? Sesak sekali, menangis? Tentu.. Tapi kali ini berbeda, tangisan tanpa air mata. Apa karena begitu menyesakkan dan sakit yang teramat sangat sehingga air mata tak sanggup menetes? Mungkin...
Ketakutan itu kembali menghantui, kembali muncul dan menjadi bayang-bayang disetiap kali aku membuka mata dan melangkah. Haruskah aku terperangkap dan jatuh kembali? Rasanya aku sudah tak lagi mampu ya Tuhan, aku tak mampu lagi menahan sakitnya. Aku takut merasakan kehilangan kembali. Iya, kehilangan untuk kesekian kalinya. Kehilangan dia yang telah menjadi bagian hidupku dan melengkapi setiap kelemahanku.
Tuhan...
Engkau tau betapa besarnya sayangku untuk dia, betapa sibuknya bibirku berkomat-kamit ketika selesai bersujud PadaMu. Dan dengan segala kerendahan, aku menunduk dan menadahkan tangan, memohon dan memanjatkan doa yang terbaik untuk dia. Iya, untuk dia. Dia yang membuatku merasa dan terus berusaha menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya, dia yang membuatku berlari ke arahMu ya Tuhan. Dia yang membuatku selalu ingin dekat denganMu.
Kali ini ketakutan itu datang dengan begitu dahsyatnya, berbondong-bondong menggrogoti dan mengikis kepercayaan serta imanku. Ya Tuhan, maafkan aku yang selalu berfikir buruk untuk ketentuan-Mu. Padahal Ketentuan dari-MU adalah yang terbaik untuk setiap hambaNya. Engkau Maha Mengetahui sedangkan manusia tidak dan lebih cenderung sok tau. Seharusnya aku selalu berprasangka baik agar terjadi yang baik-baik. Bukankah segala sesuatu itu terjadi akibat dari pemikiran kita sendiri? Kalau kita selalu berbaik sangka maka hasilnya juga akan baik, begitu juga sebaliknya kalau kita berburuk sangka maka yang akan terjadi adalah yang buruk.
Mengapa jarak membentang semakin terasa? Mengapa sekarang terasa jauh dan seolah ada benteng tinggi diantara aku dan dia? Berkirim kabarpun semakin jarang, apalagi untuk sekedar bertemu, bengcengkrama bersama. Menghabiskan waktu untuk berbagi tawa. Kesibukan dan tumpukan pekerjaan menyita semua waktunya. Apa aku boleh mengeluh? Mengeluh karena sekarang dia tak punya waktu untuk bertemu aku, dia tak punya untuk sekedar menanyakan kabarku. Apa pantas aku mengeluh sementara apa yang dia lakukan semata-mata untuk masa depan dia bersamaku (Insya Allah)?? Aku rasa, aku terlalu egois untuk mengeluhkan hal demikian. Tapi aku hanya manusia biasa yang punya perasaan takut. Iya, takut kalau-kalau dia melupakan aku :(
Aku rindu hari dimana yang aku lalui bersama dia, ya Tuhan. Belakangan ini aku merasa jauh dari dia, aku sangat rindu dan teramat sangat merindukannya. Dan aku takut kehilangan dia, dia yang selama ini selalu ada disisi mendampingiku dengan penuh kesabaran. Jaga dia selalu ya Tuhan, selalu berikan yang terbaik untuknya. Aku sadar, aku takkan selalu bisa nemenaninya tapi doa yang terbaik akan selalu aku panjatkan untuknya.
Berikan aku kesabaran dan kekuatan ya Tuhan. Kesabaran untuk menunggu dia, kesabaran untuk tidak mengeluhkan hal kecil pemicu pertengkaran. Berikan aku kekuatan agar aku tidak mudah terpengaruh dengan omongan orang-orang tentang dia dan semua komentar miring lainnya. Aku yakin dan percaya padaMu ya Tuhan, Engkau akan selalu bersamaku. Aku percaya Engkau akan meminjamkan mata-Mu saat aku jauh dengannya dan aku percaya kalau dia macam-macam, Engkau akan memberikan petanda atau firasat supaya aku lebih peka. Pasangan bisa dibohongi tapi Tuhan tidak bisa.....
I hope everything will be oke and i hope our story like fairytale, blessing and happy ever after in end chapter :)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar